Rabu, 24 September 2008

PRAKTEK KEHIDUPAN DALAM MEMANFAATKAN KEKAYAAN YANG DIPEROLEH, DALAM AJARAN AGAMA

ZAKAT :

ØAmbillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. At-thaubah ayat 103)
.
Ø Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka, orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya mendapatkan pahala yang besar. (QS. Al-Hadid ayat 7)
.
Ø ... Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepada kalian… (QS. An-nuur ayat 33)
.
Ø Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik… (QS. Al-Baqarah ayat 267)
.
Ø Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjuru-Nya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya...(QS. Al-Mulk ayat 15)
.
Ø “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS.Ali ‘Imran: 92)
.
Ø “(Pada malam hari) lambung mereka jauh dari tempat tidur, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (macam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17)
.
Ø “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak akan rugi. Agar Allah Swt.. menyempurnakan kepada mereka pahala mereka, dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir: 29-30)
.
Ø “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan mendapat beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al Anfal :2-4)
.
Ø “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman : Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS.Ibrahim: 31)
.
Ø “Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat, dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.” (QS. Al-Hajj: 34-35)
.
Ø “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 261)
.
Misalkan gaji anda hanya Rp.1 juta, sedangkan kebutuhan mencapai Rp.3 juta, bagaimana cara menutupnya dengan sedekah? Taruhlah setelah mendapat pencerahan, anda berniat sedekah sesuai anjuran agama, sekitar 2,5% dari penghasilan. Berarti sedekah anda 2,5% x Rp.1 juta = Rp.25.000,-. Secara fisik, uang anda berkurang (Rp.1 juta – Rp.25.000,-) menjadi Rp.975.000,-, namun secara metafisik uang anda sebenarnya Rp.975.000,-+Rp.250.000,- (Allah menjanjikan setiap sedekah minimal dikalikan 10) = Rp.1,25 juta. Jauh dibawah kebutuhan, ’kan? Bagaimana jika sedekah dinaikkan menjadi 10%? Hitung sendiri detailnya, tetapi paling-paling anda hanya mendapat Rp.1,9 juta. Tetap jauh panggang dari api. Nah, agar sedekah itu mentok, titk tolaknya bukan dari pendapatan, tetapi kebutuhan. Jadi, jika anda bersedekah 10% (10%x 3juta= Rp.300.000,-), “balasannya” kira-kira Rp.700.000,- (sisa gaji) + Rp.3 juta (sedekah dikalikan 10) = Rp.3,7 juta. Sudah melewati target? Pasti!
(Ustad Yusuf Mansyur; INTISARI, Oktober 2006)
.
Kesimpulan :
Agama Islam memberlakukan 3 jenis zakat sebagai manifestasi dari anjuran tersebut :
1. Zakat harta, setahun sekali sebesar 2,5 % dari jumlah harta.
2. Zakat penghasilan, perkebunan, perniagaan dan lain-lain sebesar 2,5 % dari penghasilan perbulan.
3. Zakat fitrah, 2,5 kg beras perjiwa setiap tahun.

BAHAGIA :
- Kalau kau ingin bahagia 1 (satu ) jam maka tidur sianglah.
- Kalau ingin bahagia 1 ( satu ) hari maka pergilah memancing.
- Kalau kau ingin bahagia 1 (satu) bulan maka kawinlah.
- Kalau kau ingin bahagia 1 ( satu ) tahun maka warisi harta orang tua.
- Kalau kau ingin bahagia selama-lamanya maka bantulah orang lain.

HIDUPLAH DENGAN :
1. BER-IBADAT sebagaimana Nabi/Rasul beribadat.
2. BER-PRINSIP dalam hidup sebagai PENGABDI.
3. BER-ABDI dalam mental sebagai PEJUANG.
4. BER-JUANG dalam kegigihan dan ketabahan sebagai PRAJURIT.
5. BERKARYA dalam Pembangunan sebagai PEMILIK.

Mohon maaf lahir bathin....

Go Sukses
Darmansyah

Senin, 15 September 2008

Menghargai Orang Lain ("terimakasih, maaf, dan tolong")


Pagi ini, dalam menikmati perjalanan ke kantor yang memakan waktu sekitar 45 menit (20 KM rumah ku dgn kantor hehe), sambil mendengarkan radio Smart-FM, suatu pelajaran yang di dapat pagi ini yang sangat inspiratif sekali. Inilah kilasan nya, dari kata "Terima kasih, maaf dan tolong".

Selamat menunaikan ibada Puasa Ramadhan hari ke 15 ya... Go Sukses.

Menghargai Orang Lain

Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.
Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.
Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.
Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin.

"Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.

Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut. Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.
Pembaca Yang Budiman,
Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.
Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan.
Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.


Selasa, 02 September 2008

6 RAHASIA SUKSES BERWIRAUSAHA



Tanggal 30 Agustus 2008 di Hotel Novotel, telah diselenggarakan "6 Rahasia Sukses Berwirausaha" yang dibawa kan langsung oleh Motivator No. 1 Indonesia Andrie Wongso - LUAR BIASA. Success is My Right - Sukses adalah Hak Saya.

Acara yang diselenggarakan mulai jam 14-17 Wib itu, hingga selesai jam 17.30 Wib. Materi yang disajikan memang sangat memberikan inspirasi yang dahsyat bagi para hadirin yang datang.

6 Rahasia Sukses Berwirausaha adalah :
1. Kekuatan jiwa kewirausahaan
2. Kekuatan Produk
3. Kekuatan Marketing & Manajemen
4. Kekuatan Mengelola Keuangan
5. Kekuatan Karakter/Kepribadian.
6. Kekuatan Belajar.

Setelah selesai acara, tidak ketinggalan disediakan waktu untuk berfoto-foto ria dengan Milyuner, Insya Allah energi milyuner mengalir ke kita-kita.

"Orang-Orang Sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda"
by Andrie Wongso

Go Sukses !
Darmansyah